BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu negara
yang berada sepanjang garis khatulistiwa secara geografis memiliki
kecenderungan beriklim tropis dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Daerah
yang beriklim tropis pada umumnya akan memiliki dua musim yakni musim basah
(hujan) dan musim kering (kemarau). Kondisi ini membuat negara-negara yang
dilalui oleh garis khatulistiwa akan memiliki banyak flora dan fauna tropis
yang sangat melimpah. Tentu saja hal ini menjadi sebuah kekuatan sekaligus
potensi bagi negara tersebut.
Indonesia
merupakan negara yang sangat besar dengan potensi darat dan laut yang melimpah.
Indonesia memiliki luas hutan terbesar ke-3 di dunia dengan jutaanspesies flora
dan fauna yang di negara lain tidak tersedia. Selain itu, luas lahan pertanian
dan perkebunan yang terhampar luas dari ujung barat Indonesia (sabang) hingga
ujung timur Indonesia (merauke) menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
kaya sumber daya alam.
Untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya alam
yang ada tentunya diperlukan sumber daya manusia yang dapat menghandel semua
itu dengan baik, hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi pemuda
Indonesia pada umumnya dan Mahasiswa pada khususnya karena dianggap sebagai
golongan intelektual yang nantinya dapat membawa perubahan bangsa di masa
mendatang.
Pendidikan indonesia yang sangat identik dengan budaya monolog telah
menjadikan seorang siswa sangat lambat menemukan jati dirinya.siswa selalu
lebih bodoh dari guru, guru selalu benar, murid tidak berhak melawan argumen
guru dan sebagainya. Semua ini adalah bukti sistem pendidikan indonesia yang
telah membelenggu para peserta didik untuk menemukan siapa diri mereka
sesungguhnya. Fakta ini telah menjadikan perguruan tinggi adalah waktu yang
sangat ideal untuk menemukan jati diri yang telah lama hilang.
Mahasiswa tidak sekedar menambahkan kata “maha” pada awal kata siswa.
Penambahan awal kata tersebut melambangkan betapa besarnya peran mahasiswa
dibandingkan siswa, dan juga menandakan betapa besarnya tanggung jawab seorang mahasiswa.
Seorang siswa terbiasa menerima nilai dan mendapatkan pelajaran di
sekolah ,lain halnya dengan mahasiswa yang mengharuskan dirinya kini mencari
nilai dan mengimplimentasikan pelajaran yang ia dapatkan di perguruan
tinggi.kedua poin ini menjadi hal mendasar yang membedakan mahasiswa dan siswa.
Karena mahasiswa memang di tuntut untuk siap berkontribusi bagi masyarakat,
bukan untuk menjadi beban dalam masyarakat.
Sebagai
mahasiswa Kesehatan Masyarakat sendiri tentunya memiliki peran khusus yang sesuai
dengan perspektif untuk mewujudkan revitalisasinya.
Mahasiswa
kesehatan diyakini memiliki peran yang sangat penting dalam menyambung tali
kesehatan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang. Dan potensi peran yang
besar ini bisa dijadikan semacam cambuk untuk bisa berperan sejak masih kuliah.
MDGs bisa menjadi trigger sehingga seorang mahasiswa kesehatan bisa memberikan
kontribusi positif bagi percepatan pencapaian target MDGs.
Setidaknya
ada 3 peran kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi
tercapainya MDGs yaitu agent
of health, agent of change, dan agent
of development.
1.2 Tujuan
1. Memberikan gambaran kondisi bangsa saat ini dan permasalahan yang sering
terjadi di kalangan mahasiswa.
2. Memberikan informasi dan gagasan bagaimana seharusnya mahasiswa berperan
dalam kondisi bangsa saat ini.
3. Memberikan gambaran tentang peran mahasiswa kesehatan masyrakat untuk
mewujudkan bangsa yang sehat.
1.3 Manfaat
1. Pembaca mengetahui bagaimana kondisi bangsa saat ini dan
permasalahan yang sering terjadi di kalangan mahasiswa
2. Pembaca mengetahui peran mahasiswa dalam kondisi bangsa saat ini.
3. Sebagai mahasiswa Kesehatan Masyarakat penulis diharapkan mampu berperan demi mewujudkan bangsa yang sehat.
1.4 Rumusan masalah
1. Bagaimana gambaran kondisi bangsa saat ini
dan permasalahan yang sering terjadi di kalangan mahasiswa.
2. Bagaimana seharusnya mahasiswa berperan dalam
kondisi bangsa saat ini.
3. Bagaimana peran mahasiswa kesehatan masyrakat
untuk mewujudkan bangsa yang sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi bangsa saat ini
Belakangan
ini semakin banyak permasalahan yang terjadi pada tubuh pemerintah dan berimbas
pada ketenangan hidup masyarakat. Era demokrasi semakin menuntut kebebasan dari
masyarakat untuk bersuara menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah. Sayangnya,
aspirasi masyarakat kadangkala hanya dianggap sebagai angin lalu oleh
pemerintah di tengah carut marutnya birokrasi Indonesia. Hanya segelintir
golongan yang bisa menembus benteng pemerintah dan mengawali perubahan.
Kelompok itu kita sebut golongan intelektual muda atau mahasiswa. Mahasiswa
selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Roda sejarah demokrasi
selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai
pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia,
baik di Timur maupun di Barat. Mahasiswa biasanya memerankan diri sebagai
golongan yang kritis sekaligus konstruktif terhadap ketimpangan sosial dan
kebijakan politik, ekonomi. Mahasiswa sangat tidak toleran dengan penyimpangan
apapun bentuknya dan nurani mereka yang masih relatif bersih dengan sangat
mudah tersentuh sesuatu yang seharusnya tidak terjadi namun ternyata itu
terjadi atau dilakukan oleh oknum atau kelompok tertentu dalam masyarakat dan
pemerintah.
2.2 Peran Mahasiswa
Tri Dharma Perguruan Tinggi sendiri seperti yang diamatkan dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.20 Tahun 2003,
merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi atau dijalankan oleh perguruan
tinggi yang ada di Indonesia. Dimana pada pasal 20 ayat 2 dikatakan :
“Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.”
Sangat jelas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi peran mahasiswa tidak
hanya sekedar menuntut ilmu,tetapi juga mengharuskan mahasiswa ikut serta dalam
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian dan pengembangan adalah jalan bagi mahasiswa untuk menemukan
inovasi – inovasi baru bagi masyarakat.tentunya penelitian tersebut harus
disesuaikan dengan keadaan geografis dan kearifan lokal yang ada pada
Masyarakat.
Mahasiswa harus berperan besar untuk membangun masyarakat menjadi lebih
baik. Ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi tidak hanya untuk diri
sendiri,namun juga menjadi hak orang lain untuk merasakan manfaatnya.Untuk apa
orang pintar ada tetapi tidak berdaya guna.jika mahasiswa saja yang mendapatkan
pendidikan tinggi tidak peduli dengan masyarakat,bagaimana dengan orang – orang
yang tidak dapat mengenyam pendidikan sama sekali.sudah dipastikan mereka akan
lebih egois dengan kehidupanya sendiri.
Perubahan yang dibutuhkan Indonesia tentu harus di mulai dari
masyarakat, kehidupan masyarakat tidak akan berubah menjadi baik tanpa peran
kaum intelektual,lebih khusus lagi peran mahasiswa kepada masyarakat.
Mahasiswa harus mengubah dirinya terlebih dahulu sebelum mengubah
masyarakat menjadi lebih baik.Untuk menjadi Mahasiswa yang seutuhnya tentu
diperlukan niat yang teguh dan pemahaman yang mendalam tentang peran mahasiswa
itu sendiri.tanpa niat yang teguh tentu kita akan patah semangat ketika
mendapat kekecewaan.tanpa pemahaman tentu kita akan kehilangan arah untuk
mengabdi kepada masyarakat. Peran Mahasiswa sangat dibutuhkan oleh rakyat
Indonesia.mahasiswa tidak hanya ditugaskan untuk mencari ilmu setinggi
–tingginya, tetapi juga mengaplikasikan ilmu seoptimal mungkin.tidak ada kata
esok hari jika kita tidak memulainya hari ini.bisa jadi kita akan lupa diri
sehingga lupa mengabdi.karena memang tidak ada jaminan setelah lulus nanti kita
dapat berkontribusi untuk masyarakat dan negeri ini.
Intelektual muda identik dengan kreativitas dan solusi. Dalam
hal itu, mahasiswa dituntut untuk dapat berperanan lebih nyata terhadap
perubahan atau paling tidak menjadi penyokong dari sebuah perubahan ke arah
yang lebih baik. Kesadaran yang tumbuh dalam masyarakat untuk melakukan
perubahan terhadap sistem yang cenderung berorientasi pada kekuasaan yang
membelenggu demokrasi, menuntut peranan yang lebih dari mahasiswa sebagai agen
perubahan sosial.
Ironisnya,
seringkali gerakan mahasiswa yang baru saja dibahas sepertinya tidak mempunyai
visi yang jelas serta kehilangan konsep. Itu semua disebabkan karena kesadaran
mahasiswa akan suatu gerakan belum sepenuhnya terbuka dan bahkan cenderung
bersifat euforia. Hanya beberapa mahasiswa saja yang benar-benar konsisten
serta matang dalam menggagas gerakan pembaharuan. Bahkan terkadang mereka
melakukan demonstrasi yang anarkis.
Demonstrasi
memang tetap penting dalam negara demokrasi, namun demonstrasi yang diinginkan
adalah demonstrasi dengan tertib, tidak anarkis, dan benar-benar memperjuangkan
aspirasi rakyat.
Mahasiswa
sebagai calon pemimpin dan pembina pada masa depan ditantang untuk
memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran itu. Jika gagal akan berdampak
negatif pada masyarakat yang di pimpinnya demikian pula sebaliknya. Dalam
perubahan sosial yang hebat saat ini, mahasiswa sering dihadapkan pada
kenyataan yang membingungkan dan dilematis. Suatu pilihan yang teramat sulit
harus ditentukan, apakah ia terjun dalam arus perubahan sekaligus mencoba mengarahkan
dan mengendalikan arah perubahan itu ataukah sekedar menjadi pengamat dan
penonton dari perubahan atau mungkin justru menjadi korban obyek sasaran dari
perubahan yang dikendalikan oleh orang lain .
Melihat
realitas dan tantangan diatas, mahasiswa memiliki posisi yang sangat berat
namun sangat strategis dan sangat menentukan . Bukan zamannya lagi untuk
sekedar menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan sosial yang
sedang dan akan terjadi tetapi harus mewarnai perubahan tersebut dengan warna
masyarakat yang akan dituju dari perubahan tersebut yaitu masyarakat yang adil
dan makmur.
2.3
Peran mahasiswa Kesehatan masyarakat demi mewujudkan bangsa yang sehat
Tujuan Bangsa Indonesia
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat adalah melindungi
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta untuk menjalankan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan
tersebut diselenggarakan pembangunan nasional secara terarah, terencana dan berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
MDGs yang didasari pada
konsensus dan kemitraan global ini menempatkan pembangunan manusia sebagai
fokus utama pembangunan serta memiliki tenggang waktu dan kemajuan terukur.
Dalam jangka waktu dari tahun 2000 hingga 2015, maka MDGs yang memiliki
beberapa tujuan beserta indikatornya harus terealisasikan dan menjadi solusi
dalam permasalahan dunia yang telah berkembang saat ini.
Mahasiswa kesehatan diyakini memiliki
peran yang sangat penting dalam menyambung tali kesehatan masyarakat Indonesia
di masa yang akan datang. Dan potensi peran yang besar ini bisa dijadikan
semacam cambuk untuk bisa berperan sejak masih kuliah. MDGs bisa menjadi
trigger sehingga seorang mahasiswa kesehatan bisa memberikan kontribusi positif
bagi percepatan pencapaian target MDGs.
Setidaknya ada 3 peran
kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi tercapainya
MDGs yaitu agent of health, agent of change,
dan agent of development.
Pertama, sebagai agent
of health. Apabila kita langsung kaitan dengan MDGs maka seorang agent
of health merupakan
garda terdepan dalam membina hubungan yang baik kepada masyarakat. Tentunya
dengan tujuan agar masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatan mereka dan
pada akhirnya mereka faham bahwa kesehatan adalah suatu hal yang mahal.
Misalnya dengan akses nya yang lebih leluasa dalam bidang kesehatan maka
mahasiswa akan lebih mudah melakukan berbagai kegiatan yang merangsang
masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Kedua, sebagai agent
of change. Tentunya kita mengharapkan kualitas kesehatan masyarakat
Indonesia terus meningkat dan mencapai MDGs tiga tahun yang akan datang.
Mahasiswa bisa menjadi penggerak perubahan tersebut. Misalnya, dengan
pengetahuannya akan bahaya merokok seorang mahasiswa kesehatan mengadakan
seminar, kampanye bebas rokok, sampai dengan aksi long march di Hari Tanpa
Tembakau sedunia yang jatuh pada 31 Mei.
Ketiga, sebagai agent
of development. Peran ini bersinergi dengan peran agent
of change. Setiap usaha yang dilakukan demi menuju perubahan yang
lebih baik, utamanya menuju MDGs, bisa terus dipertahankan dan dikembangkan
pada masa yang akan datang. Tentunya MDGs bukanlah tujuan akhir dari setiap
tujuannnya. Mahasiswa kesehatan baik saat ini dan seterusnya mempunyai tanggung
jawab meneruskan cita-cita MDGs.
Secara khusus bagi
mahasiswa kesehatan, ia memiliki peran yang besar terkait dengan peranannya
sebagai agent
of health, agent of change, dan agent
of development. Dari setiap perannya tersebut maka bukan tidak
mungkin program MDGs bisa terus bergulir walaupun telah melewati tahun 2015 dan
akan muncul MDGs-MDGs dalam rentang tahun selanjutnya. Maka Indonesia yang
sehat akan segera hadir dihadapan masyarakat Indonesia, tentunya dihadirkan
oleh seorang mahasiswa kesehatan Indonesia.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mahasiswa harus berperan besar untuk membangun masyarakat menjadi lebih
baik. Ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi tidak hanya untuk diri
sendiri,namun juga menjadi hak orang lain untuk merasakan manfaatnya.Untuk apa
orang pintar ada tetapi tidak berdaya guna.jika mahasiswa saja yang mendapatkan
pendidikan tinggi tidak peduli dengan masyarakat,bagaimana dengan orang – orang
yang tidak dapat mengenyam pendidikan sama sekali. Perubahan yang dibutuhkan
Indonesia tentu harus di mulai dari masyarakat, kehidupan masyarakat tidak akan
berubah menjadi baik tanpa peran kaum intelektual,lebih khusus lagi peran
mahasiswa kepada masyarakat.
Secara khusus
bagi mahasiswa kesehatan masyarakat, ia memiliki peran yang besar terkait
dengan peranannya sebagai agent
of health, agent of change, dan agent of development demi
mewujudkan Indonesia yang sehat.
3.2 Saran
Bagi
para mahasiswa sekarang hendaknya tahu bagaimana peran mereka sesungguhnya demi
mewujudkan perubahan bangsa untuk menjadi lebih baik dalam bidang apapun.
Daftar
Pustaka
Hendra,Redy.2006.Peran Mahasiswa Pertanian Dalam Proses
Revitalisasi Pertanian Indoneia.http://redysfer.blogspot.com/2006/10/peran-mahasiswa-pertanian-dalam-proses.html(diakes
Rabu,25 April 2012 jam: 03.48)
Ihsan,Muhamad.2011.Memahami Peran Mahasiswa.http://edukasi.kompasiana.com/2011/08/09/memahami-peran-mahasiswa/(diakes
Rabu,25 April 2012 jam: 03.31)
Me at
Brawijaya.2010.Peran Mahasiswa Sebagai
Pionir Peerubahan Sosial.http://blog.ub.ac.id/santisetiawati/2010/03/04/peran-mahasiswa-sebagai-pionir-perubahan-sosial/(
diakes Rabu,25 April 2012 jam: 03.49)
Syaoran, Ari.2011.Peran Kontrubutif Mahasiswa Kesehatan Untuk Bangsa.http://arisyaoran.wordpress.com/2011/07/31/peran-kontributif-mahasiswa-kesehatan-untuk-bangsa/
(diakses Rabu,25 April 2012 jam: 03.30).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar